Tema Motif Textile Yang Best Selling Di Tahun 2024
kain bermotif memang sudah digemari di Indonesia sejak abad ke-17, hingga saat ini banyak kain bermotif dengan berbagai macam tema nya. Mulai dari ethnic, monogram, floral, paisley, cevron, damask, herringbone, houndstooth, polkadot, arglye, tartan dan yang asli dari Indonesia yaitu BATIK. Tapi memang trend selalu berubah, dan hanya beberapa tema motif tertentu yang diminati oleh orang-orang dan best selling di tahun 2024, mau tau apa aja?
Tema Ethnic
Tema Motif ethnic ini mulai sering dipakai oleh brand-brand muslim seperti Wearing Klamby, Button Scarf, Althafunissa dan Zahwazee. Walau dipadukan dengan floral tapi tema motif textile ethnic ini mendominasi di mayoritas koleksi mereka
Tema motif ethnic mengacu pada pola, desain, atau motif yang digunakan dalam tekstil yang mewakili atau terinspirasi oleh budaya, tradisi, atau seni rakyat suatu kelompok etnis atau budaya tertentu. Motif-motif ini sering kali memiliki makna simbolis atau historis yang dalam bagi masyarakat yang menghasilkannya, dan mereka dapat memainkan peran penting dalam identitas budaya mereka.
Motif etnik sering kali diadaptasi ke dalam desain mode modern, baik untuk busana sehari-hari maupun busana formal. Penggunaan motif etnik dapat memberikan sentuhan eksotis dan unik pada koleksi busana, serta menambah nilai estetika dan cerita di balik setiap desain. Kolaborasi antara desainer internasional dengan pengrajin lokal sering kali terjadi dalam upaya untuk mendukung dan mempromosikan keberlanjutan budaya serta pemberdayaan ekonomi di komunitas pengrajin motif etnik.
Dengan globalisasi dan perdagangan modern, motif-motif etnik juga sering kali diadopsi atau dipasarkan di luar komunitas aslinya, meskipun penting untuk menghargai dan menghormati asal-usul dan makna budaya yang terkait dengan motif-motif tersebut. menurut kamu gimana tema motif textile ehtnic ini?
Tema Monogram
Tema motif textile monogram adalah desain yang terdiri dari satu atau lebih huruf, biasanya inisial dari nama atau nama perusahaan, yang disusun atau dihubungkan secara artistik. Motif monogram sering digunakan untuk mengidentifikasi atau mempersonalisasi barang atau produk, serta sebagai elemen dekoratif dalam desain.
Kamu yang suka dengan tema motif monogram pasti tau dong pencetusnya siapa? Yap betul! Lousi Vuiton.
Louis Vuitton, salah satu merek paling ikonik di dunia dalam industri barang mewah, terkenal dengan motif monogram yang sangat dikenal. Sejarah motif monogram Louis Vuitton dimulai pada tahun 1896, ketika Georges Vuitton, putra pendiri Louis Vuitton, menciptakan motif kanvas yang ikonik yang sekarang dikenal sebagai “Monogram Canvas” atau “LV Monogram”. Saat itu putra dari Louis Vuitton menciptakan motif monogram untuk produk mereka agar menghindari orang-orang memplagiat produk mereka yang saat itu memang marak terjadi.
Penggunaan monogram memberikan sentuhan personal pada produk, karena sering kali menggunakan inisial atau simbol yang berhubungan langsung dengan pemiliknya. Ini menambah nilai sentimental dan eksklusivitas bagi pemiliknya. Setiap monogram memiliki karakteristik unik yang mencerminkan selera dan preferensi pemiliknya. Selain itu, monogram dapat menyampaikan pesan-pesan yang lebih dalam, seperti nilai-nilai keluarga atau kesetiaan terhadap merek.
Tema Floral
Tema motif textile floral adalah penggunaan motif atau pola yang terinspirasi oleh bunga dan tanaman dalam desain tekstil, seni, dan dekorasi. Motif floral telah ada sepanjang sejarah seni dan desain manusia, dan memiliki daya tarik universal karena keindahan alamiah dan simbolisme yang terkait dengan berbagai jenis bunga. Motif tema tanaman Bunga merupakan salah satu motif textile pilihan di Asia antara abad ke-11. Peran Asia sebagai asal mula motif tanaman Bunga dalam dunia fashion meluas hingga international.
Secara keseluruhan, tema motif floral tidak hanya menangkap keindahan alamiah bunga-bunga, tetapi juga memperkaya desain dengan makna simbolis dan estetika yang mendalam. Hal ini menjadikan motif floral sebagai pilihan yang populer dan serbaguna dalam dunia desain dan seni.
Tema motif textile floral telah menjadi salah satu dari sedikit tren yang tetap relevan sepanjang sejarah, dari zaman klasik hingga modern. Kehadirannya yang abadi mengisyaratkan bahwa motif ini tidak hanya populer tetapi juga mampu bertahan dari perubahan mode. Motif floral juga sangat fleksibel dalam hal desain dan dapat bervariasi dari yang sangat realistis hingga yang sangat stilistik. Ini memungkinkan desainer untuk mengadaptasi motif ini ke dalam berbagai gaya dan tema, baik untuk mode, dekorasi interior, atau seni rakyat.
Tema Batik
Batik telah ada di Indonesia sejak zaman kuno, meskipun sumber tertulisnya terbatas. Namun, artefak batik dari abad ke-4 Masehi ditemukan di situs arkeologi di Jawa Tengah, menunjukkan bahwa batik telah menjadi bagian dari kehidupan dan seni di wilayah ini sejak lama. Selama masa kejayaan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia (abad ke-8 hingga ke-15 Masehi), batik berkembang pesat dan menjadi semakin rumit dalam desainnya. Motif-motif geometris dan simbol-simbol keagamaan sering digunakan, mencerminkan pengaruh dari ajaran Hindu-Buddha seperti lotus, angka-angka keberuntungan, dan motif alam semesta.
Setelah masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke-13, batik mengalami evolusi dalam desainnya. Motif-motif yang lebih abstrak dan simbol-simbol Islam mulai muncul, seperti bintang dan bulan, serta motif tumbuhan yang masih populer hingga hari ini. Dan setelah kemerdekaan Indonesia, batik terus berkembang sebagai bagian dari budaya nasional. Penggunaan batik di dunia fashion dan industri tekstil semakin berkembang. Desainer mulai bereksperimen dengan motif, warna, dan teknik pewarnaan baru, sementara tetap mempertahankan esensi dan nilai budaya dari batik Indonesia.
Hingga hari ini, batik tetap menjadi bagian penting dari identitas budaya Indonesia. Motif-motifnya tidak hanya memancarkan keindahan estetika, tetapi juga mengandung makna filosofis dan sejarah yang dalam, mencerminkan kekayaan dan keragaman budaya Indonesia yang luar biasa.
Trend motif textile batik telah menyebar secara global dan mendapat pengakuan di berbagai belahan dunia sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia yang unik dan indah. Batik telah diakui sebagai Warisan Kemanusiaan yang Tak Terwujud (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO pada tahun 2009. Pengakuan ini membantu meningkatkan prestise dan penerimaan motif batik di dunia internasional.
Motif batik telah menjadi inspirasi utama dalam dunia mode. Desainer dari seluruh dunia sering kali mengambil motif batik tradisional dan mengadaptasikannya ke dalam koleksi busana modern, baik untuk busana sehari-hari maupun untuk busana haute couture. Banyak merek internasional juga telah berkolaborasi dengan desainer atau pengrajin batik Indonesia untuk menciptakan produk-produk yang menggabungkan estetika batik dengan gaya desain mereka sendiri. Hal ini membantu memperluas pasar dan meningkatkan eksposur batik di tingkat global.
Tema Motif Textile Yang Sebaiknya Digunakan
Dari sekian banyaknya Tema Motif Textile, memang hanya beberapa yang sedang best selling tahun ini. Tapi bukan berarti kita harus menggunakan Tema Motif Textile tersebut karena setiap tema motif memiliki pasarnya masing-masing, dan pemilihan Tema Motif Textile juga bisa dilakukan sesuai dengan blue print brand fashion yang kamu miliki.
Tema motif textile bukan hadir dengan variasi untuk diadu ternd-nya, tapi kita bisa gunakan sebagai sumber inspirasi untuk membuat motif textile sendiri. Kalau kamu butuh bantuan untuk membuat design textile bisa dilakukan di Sehelai Kain Digital karena di sana kamu bisa bertemu dengan graphic design yang profesional dalam membuat motif textile (digital untuk print sublim atau lebih dikenal dengan print kain)